Aktivitas Guru

Wonogiri–Pada Rabu (06/03/2024) pukul 08.00 WIB, SMKN 2 Wonogiri menyelenggarakan kegiatan Workshop Peningkatan Softskill Guru dan Karyawan bekerja sama dengan Daihatsu. Kegiatan yang dihadiri oleh dua narasumber dari Daihatsu ini dibuka oleh Kepala SMKN 2 Wonogiri, Bapak Putra Jaya, S.Pd., M.T. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyegarkan dan meningkatkan softskill seluruh warga sekolah dalam menjalankan profesi masing-masing. Workshop ini juga bertujuan untuk menambah motivasi dalam mencapai visi dan misi sekolah secara optimal. Dengan menghadirkan narasumber dari perusahaan ternama seperti Daihatsu, diharapkan para guru dan karyawan SMKN 2 Wonogiri dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan baru yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran dan kegiatan sekolah. Program Pintar Bersama Daihatsu (PBD) adalah salah satu inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Astra Daihatsu Motor (ADM), perusahaan manufaktur otomotif terbesar di Indonesia. Program ini bertujuan untuk mengembangkan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia dengan sinkronisasi antara Dunia Vokasi dan Dunia Usaha/Dunia Industri (DUDI). Salah satu tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas pendidikan vokasi melalui pengembangan hard skill dan soft skill siswa dan guru SMK. Dalam acara ini, budaya industri 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seketsu, Shitsuke) juga ditekankan sebagai pegangan kuat dalam aktivitas sekolah. Dengan memperkuat budaya industri 5S, diharapkan SMKN 2 Wonogiri dapat menciptakan lingkungan yang lebih efisien, produktif, dan terorganisir. Sebagai wujud nyata komitmen Daihatsu terhadap dunia pendidikan di Indonesia, diharapkan kegiatan ini dapat membawa pencerahan yang signifikan bagi SMKN 2 Wonogiri. Semoga workshop ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi pengembangan kualitas pendidikan dan peningkatan keterampilan guru dan karyawan sekolah.

Wonogiri– Setiap hari Rabu pada tiap pekannya diadakan giat seni gamelan di SMKN 2 Wonogiri, tepatnya di aula baru gedung rujukan. Tampak pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik sedang berlatih mengalunkan gamelan dengan didukung oleh ISI Surakarta. SMKN 2 Wonogiri sebagai salah satu SMK PK (Pusat Keunggulan) tak hanya berupaya meningkatkan keunggulan dalam segi teknologi dan pembelajaran. Lebih daripada itu, sekolah juga  peningkatan kelestarian kebudayaan. Salah satunya adalah kebudayaan dalam bidang seni gamelan.  Berbeda dengan seni tari yang telah mencetak prestasi di berbagai lomba, kegiatan ini baru dirilis sejak Januari 2024. Namunh al tersebut bukan penghalang. Dengan penuh semangat, seluruh anggota tim ini giat melakukan latihan, terlepas akan dipentaskan atau pun tidak, akan dilombakan atau tidak.  Jiwa seni dan pemelihara budaya telah melekat erat di diri warga SMKN 2 Wonogiri. Dari kegiatan ini diharapkan  seluruh kebudayaan dalam jenis apapun akan mampu “mengabadikan” diri di Indonesia. Begitu penting pelestarian ini dilakukan karena tanpa kegiatan tersebut, kebudayaan, terutama alunan gamelan Jawa dapat menjadi punah secara perlahan ditimpa kemajuan zaman. 

Yogyakarta-Di Tengah kompetisi pada era globalisasi tentu mengharuskan seluruh pihak agar proaktif dalam peningkatan kualitas diri. Hal tersebut dilakukan oleh SMKN 2 Wonogiri secara berkala, baik melalui program mandiri maupun Pemerintah. Dalam Program Pemerintah yaitu SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan, SMKN 2 Wonogiri melaksanakan hal tersebut salah satunya melalui kegiatan magang guru di DUDI. Pada Senin-Jumat (20/11/2023-15/12/2023) SMKN 2 Wonogiri mengirimkan pendidik mata pelajaran Kejuruan Elektronika, bapak Wisnu Tri Nugroho, S.Pd. di PT Yogya Presisi Tehnikatama Industri, Jalan Cangkringan, Duri, Tirtomartani, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada saat ini magang telah berlangsung bebrapa pekan dan akan dilanjutkan hingga waktu yang telah dijadwalkan. Materi yang diutamakan dalam magang ini adalah mengenai pengenalan dasar-dasar pemesinan, basic operator CNC dan maintenance and repair CNC. Magang tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan relevansi kompetensi keahlian guru produktif dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada di DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri). Dalam magang tersebut, guru dapat melihat secara nyata kriteria tamatan yang dicari dan dibutuhkan DUDI pada saat ini. Hal tersebut didasarkan pada keharusan tamatan SMK agar senantiasa menyesuaikan diri dengan tingginya tuntutan kriteria dari DUDI, baik dari kompetensi dasar yang dimiliki, maupun berbagai keahlian tambahan yang menguatkan kualifikasi diri alumni. Magang guru ini juga dilakukan sebagai antisipasi agar dunia pendidikan tak tertinggal jauh dari DUDI yang begitu cepat berkembang dalam hal kemajuan IPTEK. Kesenjangan (gap) antara dunia pendidikan dan DUDI dapat dipersempit dengan kegiatan magang ini.  Magang ini juga dinyatakan mampu membawa guru secara nyata mengaplikasikan teori dan mengembangkan pemikiran terkini seiring dengan kenyataan di DUDI. Dengan kegiatan tersebut guru ketika berhadapan dengan peserta didik di kelas akan mampu memberikan pembelajaran yang memiliki relevansi penuh dengan DUDI. Link and match antara DUDI dan DUDIK (Dunia Pendidikan) juga terpenuhi secara nyata.  Diharapkan, kegiatan magang guru yang telah dialokasikan Pemerintah dalam rangkaian kegiatan SMK PK Skema Pemadanan ini benar-benar mampu membawa kemajuan pembelajaran kejuruan di sekolah, terutama SMKN 2 Wonogiri.

Wonogiri-SMK Pusat Keunggulan tentu mengemban tugas yang tidak ringan dalam menjalankan fungsinya. SMKN 2 Wonogiri sebagai salah satunya tentu selalu menyukseskan program dari Pemerintah, terutama yang berfokus pada pembelajaran peserta didik. Pada Jumat (17/11/2023) pukul 08.00 WIB diadakan Kegiatan Workshop Penyelarasan Pembelajaran Berbasis Dunia Kerja di Lab. SMK PK Gedung G lantai 2 SMK Negeri 2 Wonogiri.  Acara yang dirancang untuk menyelaraskan pembelajaran sekolah dengan dunia kerja ini menghadirkan narasumber dari DUDI yaitu Polytron (PT HIT), kegiatan ini juga mengundang Kepala Sekolah , WKS 1, WKS 4, ketua program, kakomli, dan beberapa guru terkait. Tamu undangan telah disesuaikan dengan tugas dan fungsi masing-masing personal. Poin-poin utama dalam pembelajaran peserta didik ada pada jabatan-jabatan di atas.  Kegiatan ini berisi pendampingan dalam menyelaraskan pembelajaran di sekolah dengan dunia kerja. Sekolah perlu menyelaraskan pembelajaran berbasis dunia kerja agar peserta didik lebih siap dalam mematangkan diri, baik pada waktu sebelum mengikuti Praktik Kerja Lapangan, maupun setelahnya. Hal tersebut membutuhkan penyelarasan kurikulum SMK dengan kompetensi sesuai kebutuhan pengguna lulusan (Link and Match).  Diharapkan, kegiatan ini mampu mematangkan pembelajaran di SMKN 2 Wonogiri sehingga benar-benar berpihak pada peserta didik agar selaras dengan pilihan pekerjaannya pada masa depan. 

Wonogiri-Skanda Media. Dalam meningkatkan penyerapan aspirasi ke masyarakat Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah melaksanakan kunjungan kerja ke SMKN 2 Wonogiri, Selasa (24 Oktober 2023). Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah adalah komisi yang membidangi kesejahteraan rakyat meliputi ketenagakerjaan, pendidikan, ilmu pengetahuan, penelitian dan pengembangan teknologi, kepemudaan dan olahraga, keagamaan, kebudayaan, sosial, kesehatan, transmigrasi, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan pengendalian penduduk. Kunjungan kerja Komisi E tersebut secara khusus dalam rangka evaluasi pelaksanaan USMAN (usaha mandiri) di SMK Negeri. Dalam kegiatan yang dipusatkan di aula rujukan SMKN 2 Wonogiri tersebut, Wakil Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah H. Abdul Aziz, S.Ag, M.Si menyampaikan bahwa Komisi E sangat mendukung pelaksanaan USMAN di SMKN se Jawa Tengah khususnya di SMKN 2 Wonogiri untuk terus berkarya sesuai peraturan yang berlaku dan membuat laporan yang bisa dipertanggungjawabkan. Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Drs. Sunarno, M.Pd, yang dalam sambutannya beliau menjelaskan bahwa di Kabupaten Wonogiri terdapat 4 SMK Negeri yang dipercaya sebagai rintisan kegiatan usaha mandiri. SMK yang ditunjuk diharapkan bisa menjalankan kegiatan usaha mandiri dengan sebaik-baiknya sehingga memberikan manfaat yang baik untuk lembaga. Kepala SMKN 2 Wonogiri, Putra Jaya S.Pd., M.T mengatakan, “di sekolah kami terdapat 5 kompetensi keahlian meliputi Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan, Teknik Pemesinan, Teknik Kendaraan Ringan Otomotif, Teknik Sepeda Motor dan Teknik Mekatronika yang semuanya telah merintis usaha mandiri” lebih lanjut Putra Jaya S.Pd., M.T. menegaskan bahwa untuk menjalankan usaha mandiri dengan baik, pihaknya masih membutuhkan pembinaan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah serta pihak-pihak lain yang berkompeten. Kunjungan Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah tersebut juga menghadirkan pewakilan pengelola usaha mandiri dari SMKN di wilayah kabupaten Wonogiri. Dalam acara tersebut perwakilan pengelola usaha mandiri dari beberapa sekolah menyampaikan kegiatan serta kendala pelaksanaan kegiatan di masing-masing sekolah. Beberapa anggota komisi E memberikan wawasan dan memberikan dukungan kepada pengelola sekolah untuk mengelola usaha mandiri dengan sebaik-baiknya. (her’s)

Wonogiri-Seiring semakin modernnya seluruh aspek kehidupan, pendidik SMKN 2 Wonogiri tak terlupa senantiasa ikut mengambil bagian dalam meningkatkan kompetensi diri agar tak tertinggal lajunya kemajuan. Sesuai Program SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan, SMKN 2 Wonogiri memiliki tugas-tugas berkaitan dengan penyelenggaraan peningkatan kualitas proses pembelajaran. Pada Senin (23/10/2023) pukul 08.00 WIB di aula SMKN 2 Wonogiri dibuka dan dilaksanakan hari pertama Workshop Pembelajaran Guru di Sekolah. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut. Acara tersebut dikoordinasi oleh WKS 1 bapak Eko Nur Wahyudi, S.Pd., serta 80 peserta workshop, baik dari guru mapel produktif kejuruan maupun nonkejuruan. Menghadirkan narasumber dari BBPPMPV Seni dan Budaya Yogyakarta, ibu Sumarti kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi pendidik, terutama dalam bidang pembuatan video pembelajaran dan praktik baik.  Pelaksanaan hari pertama ini diikuti 40 peserta workshop dengan materi pembuatan video pembelajaran dengan detail penyusunan story board sampai dengan pengunggahan ke akun PMM masing-masing.  Diharapkan seluruh bapak ibu guru dapat mengikuti dan menindaklanjuti seluruh kegiatan sehingga mampu menambah kompetensi dalam pelayanan kepada peserta didik.