Wonogiri– Pada Kamis (28/07/2022) pukul 09.00 WIB di aula baru Gedung rujukan dilaksanakan kegiatan penjaringan dan sosialisasi kesehatan serta penanggulangan stunting bagi peserta didik SMKN 2 Wonogiri oleh tim Puskesmas 1 Wonogiri. Stunting sebagai Stunting adalah permasalahan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam rentang yang cukup waktu lama, umumnya hal ini karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.
Permasalahan stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru akan terlihat ketika anak sudah menginjak usia dua tahun. Bagi UNICEF, stunting didefinisikan sebagai persentase anak-anak usia 0 sampai 59 bulan, dengan tinggi badan di bawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis), hal ini diukur dengan menggunakan standar pertumbuhan anak yang dikeluarkan oleh WHO. Selain mengalami pertumbuhan terhambat, stunting juga kerap kali dikaitkan dengan penyebab perkembangan otak yang tidak maksimal. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan mental dan belajar tidak maksimal, serta prestasi belajar yang buruk. Selain itu, efek jangka panjang yang disebabkan oleh stunting dan kondisi lain terkait kurang gizi, acap kali dianggap sebagai salah satu faktor risiko diabetes, hipertensi, obesitas dan kematian akibat infeksi. Stranas Stunting mengidentifikasi remaja putri sebagai kelompok sasaran penting, di samping ibu hamil dan anak usia 0 – 23 bulan. Data Riskesdas 2018 menunjukan 25,7% remaja usia 13–15 tahun mengalami stunting dan 26,9% remaja stunting berusia 16–18 tahun. Selain itu, kasus anemia pada remaja putri masih sangat tinggi. Dari data ini terlihat bahwa usia remaja hendaknya selalu mewaspadai bahaya stunting sehingga berupaya menanggulangi secara proaktif. Sosialisasi ini diharapkan mampu membawa wawasan mendalam agar peserta didik SMKN 2 Wonogiri selalu berupaya meningkatkan taraf kesehatannya.